Selasa, 21 Februari 2017

Top 5 E-Commerce in Indonesia

11:01 AM Posted by Chelsy Liventia , , No comments
Perkembangan E-Commerce di Indonesia yang semakin pesat dan diminati oleh konsumen di Indonesia menyebabkan munculnya berbagai situs e-commerce. Perkembangan yang cukup pesat ini menyebabkan banyak situs-situs e-commerce di Indonesia yang semakin kuat dan semakin ramai dikunjungi oleh para konsumen. Berikut ini merupakan 5 situs e-commerce terbaik di Indonesia yang paling sering dikunjungi oleh konsumen menurut data dari Alexa:

5. Elevania



Elevania merupakan e-commerce yang diluncurkan oleh operator selular, PT XL Axiata Tbk (XL). XL bekerja sama dengan SK Planet (perusahaan yang bergerak di bidang bisnis digital yang berasal dari Korea Selatan) untuk membangun Elevania dengan komposisi investasinya sebesar 50:50.

4. OLX Indonesia



OLX merupakan perusahaan e-commerce yang mulai sejak tahun 2006. OLX yang sudah beroperasi di lebih dari 106 negara ini diciptakan oleh pengusaha internet, Fabrice Grinda dan Alex Oxenford. Pada akhir 2014, OLX mengakuisisi Tokobagus.com dan Berniaga.com di mana pada akhirnya kedua situs tersebut digabungkan dan dibentuknya OLX.co.id yang resmi beroperasi pada bulan Februari 2015.

3. Tokopedia



Tokopedia merupakan e-commerce yang terbesar di Indonesia yang dimiliki dan dijalankan oleh PT Tokopedia yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada 6 Februari 2009. Tokopedia berhasil menjadi situs e-commerce dengan tingkat kunjungan yang paling tinggi di Indonesia, yaitu peringkat 55 (per tanggal 1 April 2013). Tokopedia juga memiliki lebih dari 20 ribu merchant, 56 anggota terdaftar, dan ratusan ribu produk yang dijual.

2. Lazada Indonesia



Lazada adalah perusahaan e-commerce yang berasal dari perusahaan ritel Jerman yang bernama Rocket Internet. DI Indonesia, Lazada memulai bisnisnya pada tahun 2012. Lazada merupakan e-commerce yang menyediakan berbagai jenis produk, seperti elektronik, buku, mainan anak, hingga alat kesehatan dan produk kecantikan.


Bukalapak merupakan salah satu situs e-commerce yang terbesar di Indonesia. Bukalapak yang mulai beroperasi pada awal Januari 2010 mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarkat Indonesia. Kini, Bukalapak telah mengumpulkan lebih dari 190 ribu penjual di mana jumlah ini lebih banyak dari situs jual beli manapun di Indonesia.

Senin, 20 Februari 2017

7 Website E-Commerce Terbaik Berdasarkan Pengunjung

Bisnis e-commerce yang terus mengalami peningkatan menyebabkan munculnya berbagai perusahaan-perusahaan e-commerce. Namun, hanya sedikit perusahaan yang dapat bertahan di tengah-tengah persaingan ketat industri ini. Persaingan yang ketat ini menyebabkan perusahaan-perusahaan e-commerce terus berkembang untuk dapat bertahan di pasar. Oleh sebab itu, inilah 7 perusahaan e-commerce terbaik yang berdasarkan dari jumlah pengunjungnya. Data yang diperoleh berasal dari Alexa Traffic Rank.

1. Amazon - Alexa Traffic Rank: 7



Amazon merupakan perusahaan e-commerce yang dimulai sejak tahun 1995. Pada mulanya, Amazon merupakan toko online yang menjual buku-buku. Kemudian, Amazon meluas ke berbagai produk lainnya, seperti DVD, alat-alat elektronik, dan lain sebagainya. Amazon bahkan memiliki lebih 250 milyar pengunjung unik per bulannya. Hal ini menunjukkan bahwa Amazon mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dan telah mengakuisisi berbagai perusahaan.

2. TaoBao - Alexa Traffic Rank: 12



TaoBao merupakan marketplace di China yang paling besar. TaoBao memiliki lebih dari 800 milyar produk dan 500 milyar pengguna. Hal ini menyebabkan TaoBao merupakan e-commerce terbesar di dunia, selain Amazon.

3. eBay - Alexa Traffic Rank: 26



eBay merupakan perusahaan e-commerce di Amerika yang ditemukan pada akhir 1995. eBay merupakan salah satu website e-commerce yang paling lama dan memiliki berbagai operasi di seluruh dunia. eBay merupakan perusahaaan pertama yang memperkenalkan konsep market place ke e-commerce shopping cart websites.

4. Tmall - Alexa Traffic Rank: 35



Tmall merupakan toko ritel online yang populer di China. Tmall mulai diperkenalkan pada tahun 2008 oleh grup yang sama dengan TaoBao, yaitu Alibaba Group. Tmall memiliki hampir 181 milyar pembeli yang telah terdaftar. Berdasarkan data yang diperoleh dari Alexa, Tmall merupakan website ke-8 yang populer ada di China. 

5. Alibaba -Alexa Traffic Rank: 71


Alibaba merupakan perusahaan China yang telah berkembang secara global dan merupakan platform B2B terbesar di dunia. Alibaba juga merupakan e-commerce yang didirikan oleh Alibaba Group, seperti Tmall dan TaoBao. Alibaba sendiri telah memiliki hampir 80 milyar pengguna yang terdaftar.

6. Flipkart - Alexa Traffic Rank: 116


Flipkart merupakan perusahaan e-commerce di India yang dikembangkan pada tahun 2007. Seperti Amazon, Flipkart juga bermula dengan menjual buku-buku dan kemudian berkembang ke produk-produk lainnya. Dalam kenyataannya, Flipkart mengajarkan orang-orang di India untuk berbelanja secara online. Flipkart bertahan sebagai 10 website terpopuler di India. Mereka mengimplementasikan sistem Cash On Delivery yang sangat berguna untuk para orang-orang India.

7. Walmart - Alexa Traffic Rank: 140


Walmart merupakan perusahaan ritel terbesar di dunia yang berasal dari Amerika. Walmart memiliki banyak outlets yang berbeda-beda di berbagai negara. Orang-orang dapat membeli berbagai produk secara online melalui Walmart.

Senin, 13 Februari 2017

Inilah 7 Alasan Kegagalan E-Commerce

Sumber: Megabyte

Keuntungan-keuntungan yang diberikan oleh
e-commerce tidak dapat menjadi dasar bahwa e-commerce tidak akan mengalami kegagalan. Banyak e-commerce yang kesulitan untuk bertahan di pasar. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan. Oleh sebab itu, kali ini akan dibahas alasan-alasan kegagalan bisnis e-commerce:

1. Kualitas foto dan deskripsi yang buruk

Ketika berbelanja online, pembeli tidak dapat melihat dan meraba secara langsung produk tersebut. Mereka lebih bergantung pada foto yang ditampilkan oleh penjual bersamaan dengan deskripsi yang cocok dengan foto tersebut. Oleh sebab itu, penjual perlu memberikan foto produk yang berasal dari berbagai sisi dengan menggunakan kualitas foto yang tinggi serta dengan deskripsi unik yang mendetil mengenai produk tersebut.

2. Tidak ada informasi kontak penjual

Hal ini dapat menjadi penghambat untuk para pembeli potensial. Sebelum para pembeli akan membeli suatu produk, mereka akan mencari informasi mengenai produk tersebut sehingga mereka perlu mengontak para penjual. Jika para penjual menolak untuk memberikan lokasi dan informasi kontak mereka (seperti nomor telepon), maka para penjual akan mengalami waktu yang berat untuk membangun kepercayaan dengan para pembeli yang potensial.

3. Checkout yang rumit

Proses checkout kompleks dan terlalu banyak langkah-langkah prosesnya merupakan hal yang membuat frustasi para pembeli sehingga mereka lebih cenderung untuk membatalkan pembelian. Oleh sebab itu, para penjual perlu menghindari rasa frustasi dengan memberikan proses checkout yang singkat dan tidak membutuhkan registrasi untuk melakukan checkout. Biarkan para pembeli melalui prosesnya dan mereka dapat memilih untuk melakukan pendaftaran dan menyimpan informasi detil mereka pada saat akhir. Selain itu, para pembeli dapat dibiarkan untuk melakukan checkout sebagai tamu sehingga mereka tidak perlu mendaftar.

4. Biaya tersembunyi

Adanya biaya tersembunyi menyebabkan peninggalan keranjang menjadi akibat yang terjadi. Tarif pengiriman sebaiknya diberikan di awal pada saat pemilihan produk. Hal ini disebabkan karena dengan menyembunyikan hal tersebut sampai akhir tidak menjamin pembeli untuk masih mau membeli. Penjual perlu menyediakan konsumen dengan kalkulator pengirimian yang bekerja berdasarkan produk yang mereka inginkan dan kode pos tempat tinggal mereka. Hal ini merupakan hal yang secara teknikal mudah untuk dicapai dan tidak ada alasan untuk tidak menyediakan hal ini.

5. Big screen, small screen

Masyarakat mulai banyak menggunakan mobile. Hal ini menyebabkan perlunya desain sistem e-commerce yang tepat untuk mobile. Penjual perlu menawarkan user experience yang baik dan mudah untuk para pembeli, seperti dengan memberikan opsi navigasi yang mudah dan penjual perlu memastikan memberikan situs e-commerce pada mobile responsif.

6. Pembeli tidak tahu harus melakukan apa

Para penjual harus memberitahukan dengan jelas apa yang mereka ingin pembeli lakukan di situs mereka. E-commerce yang sukes memberitahu para pembeli apa yang mereka perlu lakukan sehingga jangan pernah meninggalkan pembeli untuk menerka-nerka langkah selanjutnya yang mereka harus lakukan. Penjual harus membimbing para pembeli melalui situs mereka dalam berbagai langkah-langkah dan memastikan mereka melakukan tindakan yang tepat.

7. Tidak terlibat dengan para pembeli

Penjual perlu terlibat dengan para pembeli yang sudah ada bila memungkinkan. Para penjual dapat menggunakan media sosial untuk bergabung dengan diskusi, dan menjaga produk atau jasa mereka di depan para pembeli potensial atau para pembeli yang akan kembali lagi. Penjual dapat terlibat dengan para pembeli dengan begabung atau memimpin diskusi mengenai industri yang terkait atau menunjukkan pengetahuan atau kredibilitas.

Sumber: https://www.entrepreneur.com/article/288511

Minggu, 12 Februari 2017

E-Commerce di Indonesia

Di Indonesia, jumlah pengguna internet telah mencapai 82 juta orang atau sekitar 30% dari total penduduk Indonesia. Hal ini yang menjadikan Indonesia merupakan pasar utama dunia e-commerce di mana pada tahun 2013 nilai transaksi e-commerce adalah sebesar Rp 130 triliun menurut data dari Menkominfo. E-commerce dapat menjadi pasar yang berpotensi tumbuh sangat besar di Indonesia karena pertumbuhan penggunaan smartphone, penetrasi internet di Indonesia, penggunaan kartu debit dan kredit, serta tingkat kepercayaan konsumen untuk berbelanja secara online yang akan terus mengalami peningkatan.

Selain kota-kota besar, kota-kota kecil di Indonesia mulai berbelanja online. Hal ini dibuktikan oleh salah satu perusahaan e-commerce di Indonesia yang mencatat bahwa 41% penjualan mereka berasal dari Jakarta pada tahun 2012, namun 6 bulan selanjutnya angka ini mengalami penurunan menjadi 22%. Bukti ini lah yang menunjukkan bahwa perkembangan e-commerce di Indonesia sangat pesat dan Indonesia adalah pasar yang sangat potensial bagi bisnis e-commerce. Banyaknya VC (Venture Capital) besar seperti Rocket Internet, CyberAgent, East Ventures, dan IdeoSource telah menanamkan modal ke perusahaan-perusahaan e-commerce yang ada di Indonesia, seperti Lazada, Zalora, Berrybenka, Tokopedia, Bilna, Saqina, VIP Plaza, Ralali, dan lain sebagainya.

Perilaku Konsumen Indonesia

Menurut dara dari Bolton Consulting Group (BCG), golongan kelas menengah di Indonesia telah mencapai angka 74 juta orang pada tahun 2013 dan diprediksi akan meningkat menjadi 141 juta orang atau sekitar 54% dari total penduduk di Indonesia pada tahun 2020. Hal ini membuktikan bahwa potensi pasar e-comerce sangat besar karena peningkatan golongan kelas menengah, maka masyarakat tidak akan segan untuk menghabiskan uang mereka untuk membeli berbagai macam barang. Di samping potensinya yang besar, ada beberapa penghambat pertumbuhan konsumen yang berbelanja online. Salah satunya adalah rendahnya peneterasi kartu debit dan kredit yang menyebabkan masih ada orang yang belum pernah belanja online.  Data dari Euromonitor International menunjukkan bahwa ada 92 juta atau lebih dari 40% bank yang terhubung ke kartu kredit dan debit dari total penduduk Indonesia pada tahun 2013. Angka tersebut masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan penetrasi mobile phone karena sekitar 85% masyarakat Indonesia telah memiliki mobile phone di mana setiap bulannya mereka menghabiskan 661 halaman untuk browsing.

Sumber: buattokoonline

Penghambat lainnya adalah ketidakpercayaan. Hasil dari riset yang dilakukan Nielsen menunjukkan bahwa 60% orang Indonesia masih takut memberikan informasi kartu kredit mereka ke internet untuk berbelanja. Permasalahan-permasalahan tersebut harus dapat diselesaikan oleh perusahaan e-commerce di mana mereka harus bisa meyakinkan calon pembeli mereka agar mereka mau berbelanja secara online. Jika e-commerce mampu memberikan rasa nyaman dalam berbelanja online dan menyediakan sistem pembayaran yang bisa diterima oleh banyak orang, maka diharapkan semakin banyak orang Indonesia yang percaya utntuk berbelanja secara online dengan menggunakan kartu kredit maupun debit mereka.

Potensi Pasar E-commerce di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan pasar e-commerce yang terbesar di wilayah Asia Pasifik. Hal tersebut dikemukakan oleh presiden MasterCard wilayah Asia Tenggara. Berikut ini merupakan jumlah estimasi penjualan e-commerce untuk wilayah Asia Pasifik.

Sumber: buattokoonline

Selain itu, estimasi penjualan e-commerce B2C di beberapa negara Asia dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Jumlah penjualan di Indonesia masih rendah dibandingkan negara lainnya, namun perkembangan yang cukup pesat tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia akan dapat menyaingi negara Asia lainnya.
Sumber: buattokoonline

Sabtu, 04 Februari 2017

How Does E-commerce Work?

5:49 PM Posted by Chelsy Liventia , , , No comments
E-commerce yang semakin populer menyebabkan masyarakat mulai mengganti pola berbelanja mereka dari konvensional/tradisional menjadi modern dengan menggunakan teknologi dan internet. Hal ini menyebabkan perbedaan tata cara dalam berbelanja secara tradisional dan modern. Secara konvensional, masyarakat akan berbelanja dengan datang ke suatu toko offline untuk membeli berbagai produk maupun jasa. Lalu, bagaimana jika secara modern, khususnya melalui e-commerce? Bagaimana cara kerja dan alur kegiatan berbelanja melalui e-commerce? Kali ini akan dibahas cara kerja dan alur kegiatan berbelanja melalui e-commerce.

Cara Kerja E-Commerce

Ada beberapa poin penting dalam proses kerja e-commerce, antara lain:
  • Ada produk yang diperjualbelikan.
  • Ada konsumen online yang berminat pada produk yang ditawarkan.
  • Ada mekanisme dalam melayani konsumen, dimulai dari sistem mekanisme yang menangani proses katalog dan etalase online untuk menunjukkan produk-produk yang dijual, sistem pembayaran secara digital, hinga sistem inventori (stok produk).
  • Ada proses pengiriman barang yang dibeli konsumen ke alamat konsumen.
  • Ada penanganan masalah logistik (stok barang) di toko online atau inventori.

      Berdasarkan hal tersebut, sistem kerja keseluruhan e-commerce menangani kelima fungsi tersebut ke dalam sebuah website atau aplikasi dengan sejumlah menu didalamnya. Oleh sebab itu cara kerj r-commerce dimulai dari konsumen atau pengunjung (pengguna internet) mengakses website e-commerce melalui web browser. Lalu, website e-commerce memanfaatkan database yang dimiliki untuk menyajikan berbagai informasi mengenai produk-produk yang dijual kepada konsumen atau pengunjung. Setelah konsumen memilih produk yang hendak mereka beli, website e-commerce menyiapkan sistem pembayaran dan pengiriman barang. Selain itu, terdapat sistem tatap muka bagi administrator. Administrator bertugas untuk mengelola website e-commerce sehingga administrator melakukan pemantauan terhadap sistem e-commerce, mengawasi transaksi, melayani konsumen, dan lain-lain.
Sumber: idkholis

Alur Kegiatan E-Commerce

Ada 4 komponen penting dalam alur kegiatan e-commerce, yaitu:
  1. Penjual : pemilik toko online yang menjual berbagai produk melalui e-commerce .
  2. Konsumen : pembeli produk yang ditawarkan.
  3. Teknologi : alat-alat yang digunakan untuk menjalankan e-commerce.
  4. Jaringan komputer (internet) : penghubung antara penjual dan konsumen sehingga dapat terjadi transaksi jual beli.
Alur kegiatan e-commerce dimulai dari konsumen yang terhubung ke server dan layanan e-commerce melalui koneksi jaringan komputer (internet) dan web browser. Selanjutnya, pembeli akan melakukan login  ke dalam sistem e-commerce atau melakukan pendaftaran teelebih dahulu. Sistem e-commerce akan melakukan penyimpanan data pendaftaran dan verifikasi pendaftaran. Lalu, pembeli dapat melakukan proses pencarian produk yang diinginkan pada katalog yang disediakan. Keranjang belanja virtual juga disediakan untuk membantu pembeli dalam memilih dan meletakkan produk yang ingin dibeli. Setelah itu, pembeli melakukan pembayaran secara elektronik melalui sistem yang menangani pembayaran pada website e-commerce, lalu dilakukan kontak dengan layanan yang diberikan oleh bank. Selama proses pembayaran secara elektronik, sistem akan mengaktifkan sejumlah teknologi keamanan untuk menjamin proses pembayaran dapat berlangsung dengan aman dan nyaman. Setelah pembayaran selesai dilakukan, maka proses berbelanja selesai dan pembeli cukup menunggu produk yang dibelinya diantar ke alamat tujuan pembeli.

Alur kegiatan e-commerce
Sumber: idkholis

Sumber:
http://www.idkholis.com/alur-kegiatan-pada-e-commerce/

Manfaat dan Keuntungan E-Commerce

             
Sumber: daha.net
         Sadar ataupun tidak sadar, kamu pasti sering berbelanja online, baik melalui toko online (online shop) maupum melalui e-commerce. Hal ini membuktikan bisnis online merupakan bisnis yang diminati oleh banyak pihak, khususnya bisnis e-commerce yang semakin merajalela. Hal ini dikarenakan terdapat manfaat dan keuntungan yang telah dirasakan oleh pemilik usaha maupun konsumen/pembeli e-commerce. Nah, apa saja sih manfaat dan keuntungan e-commerce?

Manfaat dan Keuntungan E-commerce Bagi Pemilik Usaha
  •       Dapat menjual secara global
Ketersediaan e-commerce memungkinkan suatu perusahaan atau pemilik usaha untuk dapat menjual produk mereka kepada konsumen secara luas sehingga konsumennya tak terbatas pada suatu wilayah atau negara tertentu. Hal ini disebabkan karena e-commerce merupakan bisnis yang berbasis online sehingga semua orang yang memiliki koneksi internet dapat berbelanja dengan menggunakan e-commerce. Contohnya, perusahaan tas asal Paris dapat menjual produk tasnya di Indonesia tanpa perlu membuka toko offline di Indonesia.

  •       Mengurangi infrastruktur perusahaan
Pemilik usaha tidak perlu membuka banyak cabang penjualan ataupun distribusi. Namun, ada banyak e-commerce yang tetap membuka gudang penyimpanan atau produksi di berbagai negara untuk mempermudah dalam shipping barang ke konsumen.

  •     Mengurangi biaya perusahaan 
E-commerce membuat pemilik usaha tidak perlu mengeluarkan banyak biaya dalam menjalankan usahanya. Contohnya, pemilik usaha tidak perlu mengeluarkan biaya berlebih untuk membuka banyak toko dan gedung, pemilik usaha juga tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk menggaji para pegawai, dan pemilik usaha tidak perlu mengeluarkan biaya promosi yang berlebihan karena promosi dapat dilakukan melalui internet yang biayanya lebih murah. Oleh sebab itu, pengurangan biaya ini dapat meningkatkan keuntungan bersih dari pemilik usaha.

  •      Konsumen yang melimpah
Harga jual dari produk dapat ditekan menjadi semurah mungkin karena beberapa manfaat yang telah disebutkan. Hal ini menyebabkan konsumen menjadi lebih tertarik untuk membeli produk tersebut dan jangkauan pasar yang semakin luas yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat.


Manfaat dan Keuntungan E-commerce Bagi Konsumen

  • Belanja 24 jam/7 hari
Dengan berbelanja menggunakan e-commerce, konsumen dapat melakukan pengecekan, perencanaan, pembelian, ataupun pemesanan barang atau jasa kapan saja dan di mana saja. Berbeda dengan toko offline yang memiliki jam buka dan jam tutup sehingga konsumen tidak dapat berbelanja jika toko sudah tutup. Oleh sebab itu, e-commerce memungkinkan konsumen untuk berbelanja 24 jam selama 7 hari.

  • Menghemat waktu
Konsumen dapat menghemat waktu mereka untuk berbelanja dengan menggunakan e-commerce. Alasannya adalah konsumen atau pembeli tidak perlu datang ke toko secara langsung untuk melakukan pembelian. Konsumen hanya cukup membuka website e-commerce, memilih barang, dan kemudian memesannya.

  •       Harga yang lebih murah
Seperti yang dipaparkan sebelumnya, pengurangan biaya oleh pemilik usaha atau perusahaan menyebabkan harga jual barang atau jasa menjadi lebih murah. Hal ini membuat konsumen merasakan manfaat dan keuntungan dalam berbelanja melalui e-commerce.

  •       Dapat membandingkan dengan lebih akurat
Penggunaan e-commerce menyebabkan konsumen dapat dengan mudah membandingkan banyak produk sekaligus, berbeda dengan toko offline karena toko offline mengharuskan konsumen untuk masuk ke berbagai toko untuk melakuakn perbandingan. Melalui e-commerce, konsuen hanya tinggal mengecek berbagai produk dan melakukan perbandingan dari berbagai toko online atau e-commerce tanpa perlu berpindah tempat.

  •      Dapat melakukan pembelian secara global
Konsumen dapat membeli barang atau jasa yang berasal dari negara-negara luar dari tempat tinggalnya. Hal ini dikarenakan e-commerce merupakan bisnis yang berbasis online. Contohnya, konsumen dapat membeli tas asli dari Paris tanpa perlu harus pergi ke Paris melalui penggunaan e-commerce.

Sumber: http://commeta.co.id/manfaat-dan-keuntungan-menggunakan-e-commerce/